Cobalah merenungkan betapa ajaibnya perubahan suatu zat menjadi zat lain, yang menjadi dasar metalurgi sejak dimulainya ilmu Alkemis pada akhir zaman Neolitikum, kebudayaan yang tidak memahami fisika atau kimia secara formal. Bagi ahli alkimia, tak ada alasan kuat untuk memisahkan ranah pengetahuan kimiawi (material) dengan ranah pengetahuan penafsiran, perlambangan, atau filsafat.

