TEKNIK SEGITIGA KEHIDUPAN
Secara sederhana, saat bangunan runtuh, langit-langit akan runtuh menimpa benda atau furniture sehingga menghancurkan benda-benda ini, menyisakan ruangan kosong di sebelahnya. Ruangan kosong ini lah yang di sebut "segitiga kehidupan
Semakin besar bendanya, maka semakin kuat benda tersebut dan semakin kecil kemungkinannya untuk remuk. Semakin sedikit remuk, semakin besar ruang kosongnya, semakin besar kemungkinan untuk orang yang menggunakannya untuk selamat dari luka-luka.Gunakan metode segitiga kehidupan sebagai alternatif teknik berlutut, berlindung, dan berpegangan. Jika tidak dapat berlindung di bawah meja, Anda mempunyai beberapa pilihan. Meskipun masih diragukan oleh sebagian besar petugas keselamatan gempa bumi terkemuka dunia, metode ini dapat menyelamatkan nyawa seandainya bangunan tempat Anda berada runtuh.
Carilah struktur bangunan atau perabot terdekat. Teori segitiga kehidupan menyatakan bahwa orang yang berlindung di sebelah, bukan di bawah, perabot rumah seperti sofa sering kali dilindungi oleh kekosongan atau ruang yang tercipta ketika tertimpa runtuhan bertumpuk. Secara teori, bangunan yang runtuh akan jatuh menimpa sofa atau meja dan meremukkannya sedikit, namun meninggalkan sejumlah celah kosong di dekatnya. Penganut teori ini yakin bahwa berlindung di dalam celah kosong ini adalah pilihan terbaik bagi penyintas gempa bumi.
Meringkuklah dalam posisi fetal (seperti janin dalam kandungan) di samping struktur bangunan atau perabot. Doug Copp, penggagas dan penganut utama teori segitiga kehidupan, mengatakan teknik keselamatan ini merupakan hal alami bagi kucing dan anjing, serta bisa diterapkan juga oleh manusia.
AMATI1. Suatu saat anda melihat bangunan runtuh di televisi, hitunglah "segitiga kehidupan" yang anda temui.
2. Segitiga ini ada di mana-mana dan merupakan bentuk yang umum.
3. Hampir semua orang yang hanya "menunduk dan berlindung" pada saat bangunan runtuh meninggal karena tertimpa runtuhan. Orang-orang yang berlindung di bawah suatu benda akan remuk badannya.
4. Kucing, anjing dan bayi biasanya mengambil posisi meringkuk secara alami. Itu juga yang harus anda lakukan pada saat gempa. Ini adalah insting alami untuk menyelamatkan diri. Anda dapat bertahan hidup dalam ruangan yang sempit. Ambil posisi di samping suatu benda, di samping sofa, di samping benda besar yang akan remuk sedikit tapi menyisakan ruangan kosong di sebelahnya.
5. Bangunan dari kayu adalah tipe konstruksi yang paling aman selama gempa bumi. Kayu bersifat lentur dan bergerak seiring ayunan gempa. Jika bangunan kayu ternyata tetap runtuh, banyak ruangan kosong yang aman akan terbentuk. Disamping itu, bangunan kayu memiliki sedikit konsentrasi dari bagian yang berat. Bangunan dari batu bata akan hancur berkeping-keping. Kepingan batu bata akan mengakibatkan luka badan tapi hanya sedikit yang meremukkan badan dibandingkan beton bertulang.
6. Jika anda berada di tempat tidur pada saat gempa terjadi, bergulinglah ke samping tempat tidur. Ruangan kosong yang aman akan berada di samping tempat tidur. Hotel akan memiliki tingkat keselamatan yang tinggi dengan hanya menempelkan peringatan
di belakang pintu agar tamu-tamu berbaring di lantai di sebelah tempat tidur jika terjadi gempa.
7. Jika terjadi gempa dan anda tidak dapat keluar melalui jendela atau pintu, maka berbaring lah meringkuk di sebelah sofa atau kursi besar.
8. Hampir semua orang yang berada di belakang pintu pada saat bangunan runtuh akan meninggal. Mengapa? Jika anda berdiri di belakang pintu dan pintu tersebut rubuh ke depan atau ke belakang anda akan tertimpa langit-langit di atasnya. Jika pintu tersebut
rubuh ke samping, anda akan tertimpa dan terbelah dua olehnya. Dalam kedua kasus tersebut, anda tidak akan selamat!
9. Jangan pernah lari melalui tangga. Tangga memiliki "momen frekuensi" yang berbeda (tangga akan berayun terpisah dari bangunan utama). Tangga dan bagian lain dari bangunan akan terus-menerus berbenturan satu sama lain sampai terjadi kerusakan struktur dari tangga tersebut. Orang-orang yang lari ke tangga sebelum tangga itu rubuh akan terpotong-potong olehnya. Bahkan jika bangunan tidak runtuh, jauhilah tangga. Tangga akan menjadi bagian bangunan yang paling mungkin untuk rusak. Bahkan jika gempa tidak meruntuhkan tangga, tangga tersebut akan runtuh juga pada saat orang-orang berlarian menyelamatkan diri.Tangga tetap harus diperiksa walaupun bagian lain dari bangunan tidak rusak.
- Jangan:
- Berlindung di balik pintu. Orang yang berlindung di balik pintu sering kali tewas tertimpa kosen pintu yang jatuh akibat kuatnya guncangan gempa bumi.
- Pergi ke lantai atas untuk berlindung di bawah perabot. Sangat berbahaya melewati tangga saat gempa bumi sedang berlangsung.
10. Berdirilah di dekat dinding paling luar dari bangunan atau di sebelah luarnya jika memungkinkan. Akan lebih aman untuk berada di sebelah luar bangunan daripada di dalamnya. Semakin jauh anda dari bagian luar bangunan akan semakin besar kemungkinan jalur menyelamatkan diri anda tertutup. BACA: Sesar Palu Koro Ulang Kembali Gempa Besar Sulawesi 1909
11. Orang-orang yang berada di dalam kendaraan akan tertimpa jika jalanan di atasnya runtuh dan meremukkan kendaraan; ini yang ternyata terjadi pada lantai-lantai jalan tol Nimitz. Korban dari gempa bumi San Fransisco semuanya bertahan di dalam kendaraan mereka & meninggal. Mereka mungkin dapat selamat dengan keluar dari kendaraan dan berbaring di sebelah kendaraan mereka.Semua kendaraan yang hancur memiliki ruangan kosong yang aman setinggi 1 meter di sampingnya, kecuali kendaraan yang tertimpa langsung oleh kolom jalan tol.
12. Saya menemukan, pada saat saya merangkak di bawah kantor perusahaan koran dan kantor lain yang menyimpan banyak kertas bahwa kertas tidak memadat. Ruangan kosong yang besar ditemukan di sekitar tumpukan kertas-kertas.
- Sadari bahwa metode segitiga kehidupan tidak didukung oleh temuan ilmiah dan/atau kesepakatan para ahli. Teknik segitiga kehidupan masih kontroversial. Jika Anda memiliki sejumlah pilihan yang dapat dilakukan saat menghadapi gempa bumi di dalam ruangan, pilihlah teknik berlutut, berlindung, dan berpegangan.
- Ada sejumlah masalah dalam teknik segitiga kehidupan. Pertama, sulit untuk mengetahui di mana segitiga kehidupan akan terbentuk, sebab benda-benda bergerak secara naik-turun dan juga secara mendatar.
- Kedua, studi ilmiah menunjukkan bahwa sebagian besar kematian dalam situasi gempa bumi berkaitan erat dengan jatuhnya puing dan benda, bukan jatuhnya struktur bangunan.[8] Landasan utama teori segitiga kehidupan adalah gempa bumi yang mengakibatkan jatuhnya struktur bangunan, bukan benda.
- Banyak ilmuwan percaya bahwa kemungkinan mengalami cedera lebih besar jika mencoba pindah ke tempat lain alih-alih diam di tempat.[9] Teori segitiga kehidupan menyarankan untuk pindah ke tempat yang lebih aman dari pada diam di tempat.
- Tetap berada di luar ruangan sampai guncangan berhenti. Jangan mencoba aksi heroik seperti menyelamatkan seseorang atau memasuki suatu bangunan. Tetap di luar, dengan kemungkinan tertimpa bangunan yang runtuh semakin kecil, adalah pilihan terbaik. Bahaya terbesar terletak persis di luar bangunan, pintu keluar, dan sepanjang sisi luar dinding bangunan.
- Jauhi bangunan, penerangan jalan, dan kabel listrik. Hal-hal ini merupakan risiko utama jika berada di luar ruangan saat gempa bumi atau salah satu gempa susulan sedang berlangsung.
Jika berada dalam kendaraan, berhenti sesegera mungkin dan tetaplah di dalam. Hindari berhenti di dekat bangunan, pepohonan, jalan layang, dan kabel listrik. Lanjutkan berkendara dengan hati-hati setelah gempa bumi mereda. Jauhi jalan, jembatan, atau tanjakan yang diduga mengalami kerusakan akibat gempa bumi.[10]
Jika terperangkap di bawah puing, tetap tenang dan ambil langkah preventif.Meski terasa melawan intuisi Anda, bisa jadi menunggu pertolongan adalah pilihan terbaik ketika terjebak di bawah puing yang tidak dapat digerakkan.
- Jangan menyalakan korek api. Anda bisa saja tak sengaja menyulut api karena adanya kebocoran bahan bakar atau zat kimia lain yang mudah terbakar.
- Jangan bergerak atau menyebabkan debu beterbangan. Tutupi mulut dengan saputangan atau pakaian Anda.
- Pukuli pipa atau dinding supaya tim penolong dapat menemukan lokasi Anda. Gunakan peluit jika ada. Berteriak adalah pilihan terakhir. Berteriak akan membuat Anda menghirup debu dalam jumlah yang membahayakan.
Jika Anda berada dekat dengan badan air yang besar, bersiaplah menghadapi kemungkinan tsunami. Tsunami terjadi ketika gempa bumi menimbulkan gangguan bawah air yang ekstrim, sehingga mengirimkan ombak dahsyat ke arah pantai dan tempat tinggal manusia. Kalau baru saja terjadi gempa bumi yang pusatnya berada di laut, kemungkinan besar Anda harus mewaspadai datangnya tsunami.
Sumber: id.wikihow.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Mau lebih seru lagi? coba pencet Ctrl + D trus klik Done/Ok !