Tinju awalnya dikenal sebatas sebagai salah satu bentuk hiburan. Pertandingan tinju pertama digelar di Yunani pada 688 SM.
Petinju yang sangat terkenal saat itu bernama Theagenes dari Thaos.
Petinju berkebangsaan Yunani itu jadi juara Olimpiade pada 450 Masehi.Theagenes tercatat bertarung 1.406 kali dengan menggunakan sarung tinju yang terbuat dari besi. Tak ayal, kebanyakan lawannya kalah hingga tewas.
Dalam perkembangannya, James Ping atau dikenal dengan James Broughton asal Inggris jadi petinju pertama yang menggunakan sarung tinju dari bahan. Sejak saat itu, mulai 10 Agustus 1971, peraturan penggunaan sarung tinju dari bahan diberlakukan.
Clinch
adalah posisi dimana kedua petinju saling menempel. Clinch
merupakan salah satu taktik petinju untuk mengurangi jarak pukul ideal dari
lawan sehingga sulit melontarkan pukulan. Jika terjadi clinch, wasit harus memisahkan
kedua petinju agar bertarung dengan sportif. Clinch tidak dilarang dalam tinju.
Tapi kalau dilakukan terlalu sering dan dengan sengaja oleh salah seorang
petinju, wasit wajib untuk menegurnya. Jika tidak juga diindahkan, maka wasit
akan memberikan sanksi berupa pemotongan nilai, bahkan bisa pula
didiskualifikasi.
Cross adalah istilah pukulan dalam tinju profesional
yang merupakan pukulan sambungan antara straight dan upper cut dengan target
rahang atau perut lawan. Istilah ini tidak dikenal dalam tinju amatir
yang hanya mengenal pukulan standar seperti jab, straight, hook dan upper cut.
Dokter ring
merupakan petugas kesehatan yang berprofesi sebagai dokter
yang ditugaskan untuk mengawasi keselamatan petinju jika terjadi cedera atau
perdarahan. Dokter berhak memerintahkan wasit untuk menghentikan pertandingan
jika salah seorang petinju dinilai dalam kondisi yang membahayakan. Dokter juga
member pertolongan pertama di atas ring jika terjadi cedera, serta memeriksa
kesehatan petinju sebelum dan sesudah naik ring.
Hakim
adalah petugas yang membantu wasit dalam pertandingan tinju.
Tugasnya memberikan nilai kepada kedua petinju yang bertanding. Dalam tinju
professional, hakim yang bertugas tercatat 3 orang sementara dalam tinju amatir
terdiri dari 5 orang.
Hook
merupakan pukulan yang dilakukan dari samping layaknya
ayunan celurit yang mengait. Pukulan jenis ini termasuk mematikan karena dapat
merobohkan lawan jika dilakukan dengan keras yang biasanya akan mengenai bagian
samping rahang lawan. Tyson kerap menggunakan jenis pukulan untuk menjungkalkan
lawan-lawannya.
Jab
adalah pukulan lurus ke depan seperti halnya straight.
Bedanya, jab biasanya dilontarkan sebagai pukulan pengganggu yang tidak
tertenaga untuk kemudian diikuti pukulan keras lain melalui hook atau upper
cut. Jab dilakukan dengan tangan yang berada pada posisi depan. Meski tak
mematikan, namun pukulan jab juga bisa dijadikan alat pengumpul nilai dalam
sebuah pertandingan.
Knockdown
merupakan situasi dimana seorang petinju terjatuh
akibat pukulan namun masih mampu untuk kembali berdiri dan melanjutkan
pertandingan sebelum wasit menyelesaikan hitungan sampai 10. Jika berhasil
memukul jatuh lawan, petinju yang memukul akan diperintahkan wasit menuju salah
satu sudut netral sebelum melakukan penghitungan.
KO
merupakan singkatan dari knockout yang menunjukkan situasi
dimana seorang petinju terjatuh akibat pukulan. Pada saat wasit telah
menyelesaikan hitungan kesepuluh dan petinju bersangkutan tidak bisa merespon
perintah wasit, maka petinju tersebut akan dinyatakan kalah KO. Tujuannya sama,
yakni untuk menjaga keselamatan petinju.
RSC
merupakan singkatan dari Referee Stop Contest. Ini adalah
situasi dimana seorang wasit harus menghentikan pertandingan karena dianggap
tidak seimbang. Istilah ini hanya dikenal dalam tinju amatir sementara dalam
kasus yang sama dalam tinju professional menggunakan istilah TKO.
TKO
merupakan singkatan dari Technical Knockout. Istilah ini
hanya dikenal dalam tinju professional ketika seorang petinju mengalami cidera
atau perdarahan serius akibat pukulan lawan. Bisa juga wasit menghentikan
pertandingan dan menyatakan seorang petinju kalah TKO, karena dianggap
pertandingan tidak seimbang demi menjaga keselamatan petinju. Dalam hal TKO
wasit tidak perlu melakukan hitungan untuk menghentikan pertandingan.
Long hook
merupakan pukulan hook dilontarkan dari jarak jauh. Long
hook, bukan merupakan pukulan standar seperti jab, straight, hook, atau upper
cut tetapi merupakan pukul modifikasi antara straight dan hook. Muhammad Ali
dikenal sebagai petinju yang memperkenalkan pukulan ini, yang di Indonesia
lebih dikenal dengan pukulan swing. Pukulan ini lebih akrab dalam dunia tinju
professional.
Low blow
secara harfiah adalah pukulan yang dilakukan terlalu ke
bawah, yakni yang mengarah ke alat vital atau kemaluan lawan. Pukulan ini
merupakan pukulan yang dilarang baik dalam tinju amatir maupun professional
karena dapat berakibat fatal. Petinju yang melakukan pukulan macam ini akan mendapat
teguran dari wasit dan dapat pula dikenakan sanksi berupa pemotongan
nilai atau bahkan diskualifikasi.
Ortodoks
adalah istilah bagi petinju yang bergaya konvensional dengan
posisi tangan kiri di depan dan tangan kanan di bagian belakang. Kekuatan pukulan
petinju ortodoks ada di tangan kanan, namun ada juga petinju yang bersikap
sebaliknya untuk mengelabui lawan.
Slugger
adalah gaya bertinju
yang cenderung menyeruduk, memaksa lawan untuk bermain jarak dekat hingga bisa
menciptakan saling adu pukul.
Rabbit Punch
adalah salah satu pukulan yang sangat terlarang dan sangat
berbahaya bagi lawan dalam bertinju Rabbit punch dilancarkan dari arah atas ke
arah bawah, terutama saat lawan sedang dalam posisi merunduk. Sengaja atau
tidak, pukulan ini dilarang karena mengincar ubun-ubun yang sangat
berbahaya dan dapat mematikan.
Ring
adalah arena tempat pertandingan tinju didirikan di atas
panggung (setinggi ± 1,5 m). Pada tinju era modern ini, ring berbentuk segi
empat sama sisi, dan dibatasi oleh tali berjumlah empat pada setiap sisi. Di
dalam ring ada empat sudut. Sudut berwarna merah dan biru untuk kubu para
petinju, sedang sudut berwarna putih (atau sudut netral) untuk wasit atau
dokter ring yang bertugas atau beristirahat pada masa jeda.
Disebut ring (dari bahasa Inggris yang artinya
"cincin") karena pada awal mula tinju, penonton berdiri melingkari
arena pertandingan (membentuk lingkaran), dan saat diadakan penggerebegan
(karena waktu itu tinju dianggap ilegal), para atlet (petinju) akan berbaur
dengan penonton yang membubarkan diri untuk melepaskan diri dari tangkapan
petugas.
Ronde
adalah ukuran pembagian waktu untuk sebuah pertandingan
dalam olahraga tinju. Dalam tinju profesional setiap ronde terdiri dari 3
menit dan 1 menit istirahat. Sementara dalam tinju amatir, bisa 3 menit
bertanding dan istirahat 1 menit atau 2 menit bertanding dan 30 detik
istirahat. Jumlah ronde dalam tinju professional terdiri dari 6, 8, 10 dan 12
sementara dalam tinju amatir bervariasi dari 3, 4 dan 6 ronde.
Saved by the Bell
adalah suatu istilah dalam tinju profesional, dalam kondisi
dimana salah seorang petinju mengalami jatuh atau knockdown, namun sebelum
wasit menghitung atau menyelesaikan hitungannya, bel telah berbunyi sebagai
tanda berakhirnya ronde saat petinju itu terjatuh, sehingga hitungan
dibatalkan. Meskipun sang petinju tidak mampu bangkit lagi namun tidak
dinyatakan kalah KO.
Southpaw
sebenarnya merupakan istilah yang biasanya digunakan dalam
olahraga baseball. Namun istilah ini kemudian dipergunakan dalam dunia tinju
bagi mereka yang menumpukan kekuatannya pada tangan kiri.Pukulan southpaw tidak
melulu dilakukan petinju kidal, tapi juga oleh petinju ortodoks namun dengan
cara menempatkan tangan kiri di depan untuk mengelabui lawan.
Sparring
dalam olahraga tinju belum ada padanan resmi dalam Bahasa
Indonesia, namun sering disebut sebagai latih tanding, adalah suatu bagian
dalam program latihan tinju yang berupa simulasi pertandingan sesungguhnya, di
mana dua petinju seakan-akan bertanding dalam jumlah ronde tertentu sesuai
program latihan. Perbedaannya, jika dalam pertandingan sesungguhnya, petinju
umumnya mengenakan sarung tinju 8 ons, dalam latihan dianjurkan mengenakan
sarung tinju seberat 10 ons. Untuk petinju profesional, jika dalam pertandingan
sesungguhnya tidak menggunakan pelindung kepala, dalam latihan sparring selalu
diwajibkan mengenakan pelindung kepala.
Straight
adalah pukulan lurus dalam olahraga tinju. Lazimnya, pukulan
straight dilontarkan setelah pukulan Jab, tapi tidak selalu begitu, karena bisa
dikombinasikan dengan pukulan lain, sesuai strategi dan kondisi di atas ring.
Biasanya sasarannya pukulan straight adalah kepala lawan.
Swing
adalah istilah yang hanya populer di Indonesia, sebetulnya
istilah yang diakui secara internasional adalah Long hook yang dipopulerkan
oleh Muhammad Ali. Pada saat pertandingan Muhammad Ali disiarkan oleh TVRI,
penyiar dan komentator TVRI menyebut pukulan Long hook ini sebagai Swing,
karena gaya melontarkan pukulan seperti mengayunkan tangan dari jarak jauh.
Dibarengi dengan gerakan kaki yang lincah, serta pukulam long hook alias swing,
gerakan pukulan ini memang benar-benar khas Muhammad Ali, dan sampai sekarang
tidak ada yang sanggup menirunya.
Upper Cut
adalah pukulan pendek dalam tinju, biasanya merupakan
pukulan andalan untuk mengalahkan lawan dengan KO. Pukulan upper cut dilontarkan
dari bawah, posisi tangan dan siku petinju membentuk huruf "V"
dengan sasaran utama perut, ulu hati dan dagu lawan.
Wasit
dalam tinju adalah petugas yang dipilih oleh badan tinju
untuk mempimpin suatu pertandingan. Wasit dalam tinju profesional tidak diperkenankan
memimpin pertandingan tinju amatir, demikian pula sebaliknya, kecuali wasit
tersebut sudah dinyatakan tidak terikat dalam badan tinju (profesional atau
amatir). Dalam tugasnya, seorang wasit dibantu oleh hakim (berjumlah 3 orang
dalam tinju profesional, dan 5 orang dalam tinju amatir), serta seorang dokter
ring. Dalam suatu pertandingan tinju, baik amatir maupun, profesional, seorang
wasit memegang otoritas tertinggi, sejak ronde pertama sampai terakhir.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Mau lebih seru lagi? coba pencet Ctrl + D trus klik Done/Ok !