Pertumbuhan
manusia yang semakin besar dan perkembangan zaman yang semakin canggih
memungkinkan proses pertukaran budaya menjadi lebih mudah. Terdapat banyak
dampak positif dan negatif karena hal ini. Salah satunya adalah seks bebas
dan ini dikatakan sebagai dampak negatif dari pertukaran budaya, khususnya bagi
negara-negara timur yang masih menganggap bahwa pernikahan adalah hal sakral
yang seharusnya tidak campuri dengan perbuatan-perbuatan kotor yang notabene
berasal dari budaya barat tersebut. Perbedaan-perbedaan budaya itu tentunya terjadi
karena cara pandang yang berbeda. Tergantung bagaimana masyarakat diwilayah
atau negara tersebut memandang pergaulan bebas itu seperti apa. Seks bebas
tentunya mempunyai efek-efek negatif, tapi apa yang terjadi seandainya
efek-efek negatif tersebut dapat dihilangkan sepenuhnya? Apakah dengan itu
pergaulan bebas dapat dihalalkan?
Manusia
adalah makhluk sosial yang tak dapat hidup tanpa adanya manusia lain, karena
pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan dengan lawan
jenis,
termasuk dalam memenuhi hasrat seksualnya. Tapi dalam pergaulan bebas, hal ini
disalah-artikan. Karena bagaimanapun, hubungan antar sesama manusia harus
didasari oleh norma-norma yang ada, sesuai dengan tata aturan agama, sehingga
dengan itu, manusia dapat membentuk kebudayaan yang bermartabat dan bernilai
tinggi. Karena disadari atau tidak, hal itu yang membedakan manusia dengan
hewan, karena perilaku manusia seharusnya tidak ditentukan oleh system organik
biologisnya saja, melainkan dipengaruhi juga oleh akal dan jiwanya. Manusia
adalah makhluk budaya yang mempunyai pikiran atau akal budi, bukan seperti
binatang yang hanya hidup untuk memuaskan hawa nafsunya saja.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Mau lebih seru lagi? coba pencet Ctrl + D trus klik Done/Ok !